Sabtu, 01 November 2014

Artikel Teori-teori ilmu sosial



Nama : Soleman Renda Bili
Nim     : 2013210098
Prodi   : Administrasi Negara
Fakutas:  Ilmu sosial dan Politik

Analisis kritis terhadap teori-teori ilmu sosial adalah  bahwa teori ilmu sosial itu sendiri akan mempelajari tentang kehidupan masyarakat yang berada di lingkungan, oleh karena itu ilmu sosial sebagai ilmu yang mengkaji hubungan sosial antara msyarakat. Teori ilmu sosial menyatakan manusia itu untuk berfikir dan melaksanakan tugasnya dalam kehidupan bermasyarakat , ilmu sosial juga  akan mengkaji, menyimplementasikan dan mempelajari peristiwa atau fakta nyata sosial yang terjadi dalam lingkungan masyarakat, hakekat dalam teori-teori ilmu sosial adalah orang atau masyarakat yang memiliki kehidupan tersendiri sendiri yang di dalam kehidupannya terdapat beberapa hakekat kehidupan yaitu, yang pertama terdapat talenta yang tidak di miliki oleh orang lain, kedua experensi, stile, technique, methodologi, means dan tools.
Dalam hakekat teori-teori ilmu sosial tersebut dapat di hubungkan dengan kompetensi yang ada yaitu kompetensi manajemen dan pelayanan publik yang di dalamnya terdapat pengertian-pengertian tersendiri.  Manajemen dapat dipandang sebagai seperangkat kegiatan atau proses mengkoordinasikan dan menginterpretasikan penggunaan sumber-sumber dalam mencapai tujuan organisasi  (produktivitas) menggunakan orang-orang melalui teknik dan informasi dalam saluran organisasi. Sedangkan pelayanan itu sendiri adalah suatu usaha untuk membantu, menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan masyarakat  sebagai kebutuhannya. Keterkaitan antara kompetensi manajemen pelayanan publik dengan interaksi simbolik  adalah interaksi simbolik lebih menekankan studinya tentang perilaku manusia pada hubungan interpersonal, bukan pada keseluruhan kelompok atau masyarakat.
            Proposisi paling mendasar dari interaksi simbolik adalah perilaku dan interaksi manusia itu dapat dibedakan, karena dapat ditampilkan lewat symbol dan maknanya. Dengan adanya kompetensi tersebut masyarakat harus mempunyai proposisi ynag mendasar pada dirinya agar bisa tercapai apa yang di innginkan dalam kompetensi tersebut
Secara umum, ada enam proposisi yang dipakai masyarakat  dalam konsep interaksi simbolik, yaitu:
1. Perilaku manusia mempunyai makna di balik yang menggejala;
2. Pemaknaan kemanusiaan perlu dicari sumber pada interaksi sosial manusia;
3. Masyarakat merupakan proses yang berkembang holistik, tak terpisah, tidak linier, dan tidak terduga;
4. Perilaku manusia itu berlaku berdasar penafsiran fenomenologik, yaitu berlangsung atas maksud, pemaknaan, dan tujuan, bukan didasarkan atas proses mekanik dan otomatis;
5. Konsep mental manusia itu berkembang dialektik; dan
6.  Perilaku manusia itu wajar dan konstruktif reaktif.
Kesimpulan dari konsep di atas adalah kehidupan masyarakat sehari-hari selalu di harapkan dengan masalah maka dari itu saya sebagai masyarakat meminta pengalaman atau pendapat supaya masalah yang saya alami dan yang saya hadapi kedepannya bisa menyelesaikan dengan cara yang efektif dan efesien.

Sabtu, 05 Juli 2014

Human dan Pablik Relation





PENDEKATAN KONSEPTUAL HUMAN RESOURCE, PUBLIC RELATIONS DAN MARKETING
Peran Public Relations sangatlah penting dan menantang, terutama berhubungan dengan pembentukan citra perusahaan di mata masyarakat, Namur masih ada beberapa yang menganggap bahwa kinerja Public Relations sebagai promosi dan publicitas semata, bila dibandingkan dengan peran Human Resources dan Marketing.  Walaupun belakangan ini sering terjadi tumpang tindih antara pekerjaan Public Relations, Human Resource dan Marketing. Jika persepsi tersebut terus bertahan maka eksistensi dan kredibilitas masyarakat terhadap Public Relations akan terus terpuruk, maka diharapkan adanya kesinambungan antara ketiganya agar dapat terus mempertahankan citra dan reputasi kerja PR yang sesungguhnya. Pekerjaan Public Relations dalam perusahaan merupakan pekerjaan yang penting terutama perannya untuk membuat citra perusahaan dimata publik seperti apa yang diinginkan oleh pihak manajemen. Melalui banyak teknik seperti press release, special event management, corporate social responsibility dll. Membangun citra positif sebuah perusahaan, kinerja PR yang seperti itulah yang sering dipandang hanya dari satu sisi saja. Krisis citra, identitas dan kinerja PR seharusnya dapat dengan cepat di tanggulangi oleh para praktisi PR sehingga kredibilitas perusahaan terhadap kinerja PR dapat pulih kembali, peran PR sangat signifikan tetapi sayang hanya sedikit yang puas akan pekerjaan Public Relations, senada dengan yang diucapkan,Selain itu pekerjaan Public Relations sering salah dimengerti dan dianggap tumpang tindih antara marketing dan human resource. Menghadapi hal ini, membuat kita sebagai Public Relations miris, dimana kita berbicara tentanng citra tapi citra kita sendiri yang sedang dalam tahap krisis.
            Hipotesis menunjukkan bahwa beberapa anggapan masyarakat yang mengatakan bahwa PR di Indonesia hanyalah sebatas promosi dan publisitas. Selain ejekan yang mengatakan bahwa PR hanya sebagai tukang kliping, protokoler dll. Fakta mengatakan bahwa pekerjaan PR tidak terbatas pada promosi dan publisitas, melainkan juga melakukan pembentukan citra perusahaan di mata masyarakat. Membuat kliping atau protokoler hanya merupakan bagian kecil dari pekerjaan PR, karena kliping dibuat oleh PR sebagai alat untuk media monitoring, memperhatikan gerak gerik media, agar mengetahui bagaimana opini publik terhadap perusahaan.
           Kesimpulannya adalah PR dapat bersinergi dengan Human Resource dan Marketing. Human Resource yantg merupakan departemen yang ada di perusahaan dimana mereka mengatur sumber daya manusia  yang dimiliki oleh individu dapat digunakan secara maksimal sehingga goal menjadi maksimal. Tujuan departemen ini terdiri dari 4 tujuan: tujuan organisasi, tujuan fungsional, tujuan social dan tujuan personal. Sedang Marketing sebagai sebuah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya untuk memuaskan need dan want manusia. Sedang empat komponen utama dalam marketing adalah product, price, place dan promotion.